Hari ini ada salah satu peristiwa yang sangat menggelitik saya dan menimbulkan pertanyaan mendasar dalam benak saya, apakah semua orang tidak faham akan arti kaya raya dalam arti yang sesungguhnya ? pertanyaan ini sendiri keluar pada saat saya dan seorang sahabat bercakap cakap dalam salah satu chat bbm. pada saat itu si A begitulah kita bilang saja dalam anggapan saya saat ini, membaca salah satu promo atau broadcast saya, bahwa saya bisa mengajarkan hidup kaya raya dan menjadi manusia yang bersyukur sepenuhnya, kira kira begini isinya:
Si A bertanya pada saya, "Pak kalo anda bisa mengajarkan orang lain jadi kaya so pada saat ini anda kaya raya donk ?, kekayaan apa yang anda miliki saat ini ?
ada berapa rumah anda? ada berapa istri anda? apa standart / batasan anda orang bisa dikatakan kaya ?
Saya pun menjawab, " Saya sudah merasa kaya dan cukup."
Dia bertanya kembali," Apa batasannya bapak bisa dibilang kaya? Apakah punya mobil bagus? Rumah yang bagus ? Duit yang banyak ? Atau istri dua ?"
Sayapun menjawab," Batasannya adalah pada saat saya bisa memberi apa yang orang lain butuhkan dan saya tidak membutuhkan balasan untuk itu."
Si A menjawab," Bapak manusia apa malaikat ? Kalo manusia kenapa sifatnya tidak seperti manusia? Kalau malaikat kok bisa bbm ?"
Sayapun menjawab kembali," Alhamdulillah kalo sifat saya sudah mendekati sifat malaikat,"
"Bapak kok aneh?"
"Maksudnya ?" jawab saya
"Emang bapak ga kepingin punya duit banyak ? Naik mobil bagus ? Punya rumah bagus ?" jawabnya
Saya menjawab " Itu semua hanya titipan Allah mas, dan kelak dikemudian hari kita akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemilikan harta tersebut. Saya malah ingin punya Panti Asuhan mas. Banyak yang memilki Harta berlimpah tapi tidak bisa mensyukuri malah tidak bahagia mas."
" Panti asuhan kan malah harus punya rumah besar untuk menampung anak yatim bapak? Mereka juga butuh makan? minum? baju? kehidupan yang layak? itu semua belinya pake duit pak….." bapak bener bener aneh…..
cara berpikir yang ga logis…..
" Nah itu mas, Saya berusaha mewujudkan itu, akan tetapi bukan kekayaan pribadi yang saya kejar, hanya kekayaan titipan, kalo untuk pribadi saya saat ini saya sudah merasa cukup bahagia, karena Allah selalu memberi apa yang saya butuhkan mas…" , " saya ga mengejar uang akan tetapi uang dan kekayaan yang mengejar saya." kata saya
"untuk mewujudkan itu Bapak kudu punya uang banyak pak….."
" Betul akan tetapi bukan uang pribadikan ?" jawab saya
" Bapak sudah aneh sombong lagi????
"Masyallah coba sebutkan dimana letak kesombongan saya mas, "jawab saya
" lha itu ? apa maksud perkataan saya ga mengejar uang akan tetapi uang yg mengajar saya ?" dia bertanya
"Ya, memang seperti itu mas, Apakah sedekah membuat anda MISKIN? Apakah kalo kita ga sedekah trus kita akan kaya raya? Kita akan merasa kaya saat kita merasa cukup dan mensyukuri nikmat yang Allah berikan pada kita."
dia berujar," kalo Bapak sedekahkan apa yang Bapak punya, termasuk pakaian yang bapak kenakan, Bapak akan miskin, Walaupun cuma satu jam."
" Betul akan tetapi apakah dalam jam jam berikutnya Allah akan diam saja ? dan Tidak membalas apa yang sudah menjadi kewajibannya? Yaitu akan mengganjar umatnya yang bersedekah dengan 700 kali lipat ?" jawab saya
" kok ada pertanyaan baru lagi ? jawabnya
" Lebih baik kita miskin satu jam dan kaya seumur hidup daripada kaya satu jam dan miskin seumur hidup…. karena sudah hukum dunia ini ada sebab dan akibat."
" Betul pak ada siang karena ada malam, ada kaya sebab ada yang miskin, saya katakan sombong karena Bapak berkata" saya ga mengejar uang, akan tetapi uang dan kekayaan yang mengejar saya" dan saya mengatakan Bapak aneh sebab cara berpikir bapak ga logis…. " jawab si A
" Jangan mencampur adukkan antara kekayaan bathin dengan kekayaan materi mas, kaya materi orang hanya menang satu point, akan tetapi pada saat kita kaya rohani maka kekayaan materi akan menyertai….
Nah dari sepenggal percakapan diatas dapat saya maknai bahwa tidak banyak yang tahu sebenarnya apa hakekat dari kaya raya yang sebenarnya.
karena HAKEKAT KAYA yang sebenarnya adalah apabila kita sudah merasa berlebih dan dapat membantu orang lain dengan tulus dan ihklas tanpa meminta balasan apapun yang kita berikan kepada orang tersebuat maka bisa kita katakan pada saat itu kita kaya.
Sedangkan saat ini manusia modern hanya menganggap bahwa materi dan kekayaan yang terlihat dimuka umum yang berbentuk dan berwujud adalah kekayaan yang sebenarnya,
Jadi sudah hilanglah HAKEKAT KAYA tersebut yang akhirnya terbungkus oleh nafsu yang ingin sombong dan ingin dikatakan suksess serta nafsu lain seperti Riya atau pamer,
semoga sepenggal percakapan dengan seorang sahabat tadi dapat menjadi renungan kita semua dan menjadikan kita sebagai manusia yang sangat bersyukur.
Salam Santun
KI HADI SURYO PAMUNGKAS
bagus banget bang,,,,klw bisa arti dari semua itu di hurup besarin semua,br saklek di bacany,,br yg hurup besar arti sesungguhny yg kita semua baca,,,tmakasi
BalasHapusCape ga kaya2, cape ditipu orang terus, cape ketemu sama orang pinter abal2 yg ujung2nya duit tanpa hasil?, sulit jodoh? usaha bangkrut, contact Ki Sula 085782789589. Siap membantu apapun problem Anda. Tanpa mahar, tanpa biaya apapun.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus