Malam ini saya lagi pengen curhat tentang pertanyaan mendasar yang sering ditayakan oleh orang orang yang kadang belum sempat saya jawab, bahkan kadang-kadang saya diamkan agar mereka berpikir sendiri. terutama tentang pekerjaan dan yang menyangkut dunia spiritual yang saya geluti ini dari semenjak lama .
Ada seseorang yang bertanya bahkan dengan nada yang menghujat mengatakan bahwa apa yang saya kerjakan dan apa yang saya lakukan dalam menolong sesama manusia yang saya anggap sebagai salah satu ajang saya bersedekah, dengan sedikit keilmuan saya yang juga salah satu sunah dari Rasulullah yang mengatakan "Berikanlah ilmu walau cuma satu ayat.".
Yang sampai sekarang yang saya sama sekali tidak mengerti adalah tindakan masyarakat kita dimana apabila meminta doa dan berkah kepada sepiritualis langsung saja dicap sebagai orang yang kafir, atau kadang yg lebih ekstreem adalah kata kata menyekutukan Tuhan, apakah kalian pikir kami juga tidak berdoa? berpuasa? Trus kalo minta doa dan air yang didoakan sama seorang kyai atau ustad itu sah dan halal? sekarang yang ingin saya tanyakan adalah apa beda Tuhan yg saya sembah dengan Tuhan yang kyai atau ustad sembah apakah beda ? darimana kalian tahu Tuhan yang saya sembah itu beda dengan Tuhan yang kalian sembah, pernahkah kalian bertemu dengan Tuhan kalian? atau bahkan bertemu dengan Tuhan saya?
Bisakah kalian menjawab itu? tentu tidak karena pada saat kalian sudah bisa bertemu Tuhanmu maka akan dipastikan anda sudah tidak ada didunia ini lagi apalagi sampai bisa membaca tulisan saya ini, nah disinilah yag harus dipahami bahwa tidak semua spiritualis itu menjalankan praktek praktek yang menentang Agama, terlebih adalah seseorang yang sangan memahami ilmu kejawen, Pada dasarnya ilmu kejawen itu adalah sebuah ilmu yang mengedepankan masalah Rasa, Cipta, dan kemauan / niat. ( ROSO, CIPTO lan KARSO ).
Tidak memungkiri kami para spiritualis atau terserah sebutan anda (dukun, paranormal, tabib, sinse, atau apapun) ada juga oknum oknum yang bekerja diluar nalar dan hati nuraninya dikarenakan tergiur oleh setumpuk uang, gelimang harta, juga jabatan yg akan membuat dia mulia / disegani / ditakuti dimata masyarakat. Tapi juga tidak sedikit para kyai, ustad atau para pakar keagamaan melakukan serangkaian tindakan tindakan buruk, itu menurut saya manusiawi sekali dimana manusia juga kadang masih terbujuk dalam rayuan syetan. trus apa beda para pakar agama tsb dengan para spiritualis ? kembali lagi semua hanya dari diri kita sendiri marilah kita tengok apakah NIAT kita sudah sesuai dan pantas ?
Kita masih sama sama manusia yang saat ini belajar disekolah yang bernama dunia…. Menimba ilmu pada satu unsur yang sama yaitu Gusti / Allah / Tuhan / Sang hyang widi atau apalah sebuatan secara keagamaan dan kepercayaan kita semua….
kalo kita sama sama sebagai murid didunia ini pantaskah kita memberi RAPORT pada murid yg lain ? karena sesuai dengan kewenangan yang pantas dan harus memberi nilai atau RAPORT pada murid adalah wewenang GURU dalam hal ini adalah Gusti / Allah / Tuhan / Sang hyang widi.
itulah sedikit coretan saya malam ini yang hanya berisi tentang pertanyaan saya dalam kehidupan ini yang ingin saya utarakan pada anda sekalian agar kita sama sama belajar dan merenungi hal ini.
jadikan ini sebuah renungan kita bersama…………
rahayu, rahayu, rahayu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar